WELCOME

Kamis, 17 Juni 2010

CARA MEMBUAT ROUTER DENGAN SOFTWARE BEBAS

MEMBUAT ROUTER SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN WINDOWS

Bagian paling sulit & paling fatal dalam jaringan komputer sekelas
Internet adalah mengabstraksikan (membayangkan) cara kerja jaringan
tersebut. Bagaimana mungkin jutaan komputer di seluruh dunia saling
berkomunikasi tanpa ada kesalahan dalam pengiriman data, tanpa ada
kesalahan memilih rute dll.

Pengalaman saya selama ini menunjukan bahwa kemampuan matematika yang
baik akan sangat membantu dalam membayangkan (mengabstraksikan) kerja
sebuah jaringan Internet. Konsep matematika seperti domain, set, subset
menjadi sangat membantu dalam mengabstraksikan / membayangkan kerja
routing & kerja Internet. Kemampuan matematika yang lemah, tampaknya
menjadi kendala banyak orang Indonesia dalam mengabstraksikan kerja
Internet.

Tulisan ini mencoba membahas pembuatan sebuah router sederhana
menggunakan sistem operasi Windows 98. Terus terang, untuk aplikasi
jaringan yang serius sebaiknya anda menggunakan Linux sebagai basis
pembangunan sebuah router maupun komponen jaringan lainnya.

Ada Lima (5) tahapan dalam membuat sebuah router di mesin Windows 98,
yaitu:

1. Rancangan Topologi Jaringan.
2. Konfigurasi kartu jaringan (LAN)
3. Konfigurasi sistem operasi
4. Belajar menggunakan perintah route.exe
5. Membuat batch file autostarting.

Rancangan Topologi Jaringan

Sebelum kita melakukan konfigurasi ada baiknya kita gambarkan terlebih
dulu bentuk / topologi jaringan yang akan di gunakan. Dengan cara
demikian akan sangat memudahkan dalam merancang setup routing yang
perlu dilakukan.

Topologi jaringan yang akan digunakan terlihat dalam gambar di atas,
merupakan topologi yang agak kompleks, terdiri dari dua buah LAN dengan
keluarga IP:

192.168.0.x
192.168.120.x

Dalam topologi tersebut terdapat dua (2) buah router, yaitu:

• Router 1 – menghubungkan Internet dengan LAN 192.168.120.x dengan
alamat IP pada card ethernet yang digunakan 192.168.120.1.
• Router 2 – menghubungkan LAN 192.168.0.x dan LAN 192.168.120.x,
dengan alamat IP 192.168.0.1 dan 192.168.120.114.

Dalam tulisan ini, fokus akan diberikan pada setup Router 2 dengan dua
(2) interface ethernet card dengan sistem operasi Windows 98.

Perlu di catat bahwa untuk keperluan normal di WARNET atau perkantoran
kita cukup menggunakan konfigurasi LAN 192.168.120.x di atas. Konsep
ini sengaja di kemukakan supaya membuka wawasan bahwa konfigurasi LAN
dapat dibuat kompleks dengan menambahkan router ke LAN yang lain
sehingga membentuk RT/RW-net.

Konfigurasi kartu jaringan (LAN)

Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi kartu jaringan LAN. Ada dua
(2) langkah yang perlu dilakukan, yaitu:

• Memastikan bahwa LAN card yang digunakan dikenali oleh sistem
operasi & berjalan dengan baik.
• Mengkonfigurasi protokol yang di tempelkan di LAN card & menset
parameternya.

Untuk memastikan bahwa LAN Card telah dikenali & berjalan dengan baik,
dapat di periksa melalui

Start  Settings  Control Panel  System  Device Manager 
Network Adapters.

Jika LAN card yang digunakan dikenali maka akan tampak pada layar, pada
contoh yang saya gunakan terlihat ada tiga (3) network adapter, yaitu:

• Serial dial-up.
• D-Link
• Samsung

Jika kita klik properties dari masing-masing card akan tampak kondisi
masing-masing card tersebut.

Pastikan dalam device status bahwa “This device is working
properly”. Jika ternyata tidak berjalan dengan baik, maka pada driver
kita dalam memasukan ulang driver LAN card tersebut.

Jika ternyata card LAN yang anda gunakan tidak berhasil di deteksi,
anda harus mencari LAN card driver yang biasa di bawa dalam disket LAN
card tsb. Dan menginstall-nya melalui fasilitas

Add New Hardware

Di control panel.

Dalam tulisan ini setup akan dilakukan pada card D-Link DFE 538TX dan
SAMSUNG 11Mbps WLAN PCI Card.

Setelah yakin bahwa LAN card yang digunakan di kenali dengan baik oleh
sistem operasi, selanjutnya kita akan mengkonfigurasi jaringan. Hal ini
dilakukan melalui perintah,

Start  Settings  Control Panel  Network  Configuration.

Biasanya pada konfigurasi jaringan akan tampak LAN card yang tersambung
ke komputer dan TCP/IP telah di tempelkan ke card tsb. Selanjutnya
adalah menset beberapa parameter TCP/IP agar sesuai dengan topologi
jaringan yang telah kita rancang sebelumnya.

Pada tulisan ini, D-Link DFE538TX tersambung ke jaringan 192.168.0.x
dan SAMSUNG 11Mbps WLAN tersambung ke jaringan 192.168.120.x.

Untuk menset IP address, netmask masing-masing LAN card kita perlu
mengklik property TCP/IP dari masing-masing LAN card.

Pada property TCP/IP dari LAN card ada IP address, di situ kita bisa
memilih Specify an IP address, dan menentukan IP Address dan subnet
mask-nya.

Untuk card D-Link yang tersambung ke jaringan 192.168.0.x di set IP
address 192.168.0.1 dengan subnet mask 255.255.255.0.

Untuk card SAMSUNG yang tersambung ke jaringan 192.168.120.x di set IP
address 192.168.120.114 dengan subnet mask 255.255.255.0.

Karena card SAMSUNG yang akan menghubungkan router ini ke dunia luar,
maka pada bagian gateway di set ke Router 1 dengan IP 192.168.120.1.

Bagian yang akan membuat pusing kepala para pemula adalah menentukan IP
address, subnet mask, gateway dll. Pada tahapan ini akan sangat
memerlukan kemampuan matematika untuk mengabstraksi berbagai nomor
tersebut.

Untuk ke amanan jaringan, sebaiknya dimatikan semua binding ke
“Client for Microsoft Networks”, “File and printer sharing for
Microsoft Networks”, dan “Microsoft Family Logon”

Konfigurasi sistem operasi

Setelah semua LAN card di konfigurasi dengan baik, langkah selanjutnya
adalah lihat konfigurasi jaringan / router di sistem operasi windows.
Ada dua (2) hal yang akan dilakukan pada tahapan ini, yaitu,

1. Cek konfigurasi IP di sistem operasi Windows 98.
2. Buka kemampuan routing sistem operasi Windows 98.

Untuk men-cek konfigurasi IP di sistem operasi Windows, dapat dilakukan
melalui MS-DOS dan menggunakan perintah:

C:\> winipcfg

Akan tampak pada layar windows konfigurasi IP & kita dapat melihat
bahwa card D-Link dengan hardware address 00:50:ba:4f:4e:ea mempunyai
alamat IP 192.168.0.1 dan subnet mask 255.255.255.

Dengan memindahkan adapter yang digunakan ke SAMSUNG, akan terlihat
hardware address SAMSUNG adalah 00:00:f0:64:96:ae, dengan alamat IP
192.168.120.114 dan netmask 255.255.255.0. Ada tambahan parameter yang
tidak ada pada card D-Link yaitu default gateway yang di set ke
192.168.120.1.

Cara lain untuk men-cek konfigurasi IP adalah menggunakan perintah

C:\> ipconfig

Tampak pada layar ada tiga (3) adapter jaringan yang terdeteksi adapter

Ethernet 0 – dial-up adapter
Ethernet 1 – D-Link card
Ethernet 2 – SAMSUNG card.

Pastikan bahwa semua parameter seperti alamat IP, netmask, gateway
harus sesuai dengan rancangan topologi LAN yang telah di rencanakan
terlebih dulu.

Selanjutnya adalah mengaktifkan kemampuan routing dalam sistem operasi
Windows 98. Hal ini dilakukan dengan cara mengedit registry Windows 98
menggunakan,

C:\> regedit

Anda perlu menambahkan pada

HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Services\VxD\MSTCP

Agar ada parameter

EnableRouting “1”

Caranya klik kanan MSTCP pilih New  String Value. Kemungkinan besar
akan terlihat sebuah parameter dengan nama New Value #1. Rename New
Value #1 menjadi EnableRouting dan masukan nilai-nya menjadi “1”.

Belajar menggunakan perintah route.exe

Sebetulnya sampai tahapan ini setelah semua setting di lakukan maka PC
Windows 98 yang kita gunakan dapat digunakan sebagai router.

Kadang kala, kita membutuhkan beberapa perintah tambahan untuk
menambahkan, mengurangi tabel routing. Terutama kalau ada user nakal di
jaringan yang suka masuk ke situs yang tidak baik & perlu di blokir,
dapat dilakukan dengan cara menghilangkan tabel routing ke situs
tersebut.

Perintah yang akan sangat membantu untuk menset tabel routing adalah
perintah route.exe, yang bisa dijalankan di MS-DOS. Ada tiga (3)
perintah yang akan sering digunakan pada route.exe, yaitu

C:/> route print
C:/> route add
C:/> route delete

Perintah “route print” digunakan untuk melihat tabel routing yang
ada di Windows 98, tampak pada gambar adalah contoh tampilan hasil
melakukan route print. Memang tabel routing dapat dibuat sangat
kompleks.

Perintah

C:/> route add 202.123.22.1 192.168.120.1

Akan menambahkan route paket untuk menuju alamat 202.123.22.1 agar di
relaykan melalui mesin 192.168.120.1.

Perintah

C:> route delete 202.123.22.1

Akan menghilangkan routing ke arah mesin 202.123.22.1 dari tabel
routing Windows 98

Membuat batch file autostarting

Tentunya jika anda menambahkan tabel routing secara manual ada baiknya
membuatnya dalam bentuk batch file di DOS yang dapat di edit
menggunakan editor teks dan diberi ekstensi *.bat di akhir file-nya.

Seninya adalah bagaimana supaya file teks yang kita edit akan
dijalankan oleh Windows pada saat booting pertama kali. Hal ini
dilakukan dengan memberikan kode pif pada file tersebut.

Caranya adalah sebagai berikut,

• Buatlah file yang akan anda jalankan berisi perintah route
• Simpan file tersebut di harddisk misalnya di c:\route\doroute.bat
• Cari file tersebut menggunakan Windows Explorer atau My Computer
• Setelah di temukan klik kanan pada file tersebut untuk mengedit
property.
• Para parameter Run pilih Minimized, beri tanda klik pada Close on
exit, tekan tombol OK.
• Sebuah file dengan mana doroute.bat.pif akan dibuat.
• Masukan (move) doroute.bat.pif ke folder startup agar setiap kali
komputer di booting akan menjalankan doroute.bat.

1. Buka Packet Tracer

2. Buatlah rangkaian Router besrta PC nya

3. Antara Router satu dengan Router yang lainnya harus tersambung dengan menggunakan konektor yang tersedia dan juga tersambung pada PC yang ada pada setiap Router

4. Settinglah setiap yang ada buat Caranya :

5. Klik Router yang akan di setting

6. Pilih Config, lalu Fast Ethernet

7. Isikan IP Addressnya dengan otomatis Subnet Masknya akan terisi dengan sendirinya

8. Centang Port Status

9. Pilih juga Serial lalu isi IP Addressnya

10. Clock Rate pilih 6400

11. Centang Port Status

12. Bila sudah setting juga router yang lain tapi dari masing-masing router IP nya tidak boleh sama

13. Sekarang cara menyetting PCnya :

14. Klik PC yang sudah tersambung pada router

15. Pilih Config lalu setting Getway dengan IP router yang Serial

16. Lalu pilih Fast Ethernet Contohnya bila IP router 192.168.1.1 maka Ip pC nya 192.168.1.2

17. Setting juga PC yang lainnya

18. Sekarang cara mengisi Static Routernya

19. Klik pada router lalu pilih Static

20. Kemudian isi Network dengan IP dari router yang lain

21. Lalu isi Mask dan Next Hop nya

22. Klik Add

23. Setting juga Static yang ada pada router yang lainnya

24. Bila semua sudah sekarang coba mengirim pesan dengan cara klik Add Simple PDU yang ada pada sebelah kanan

25. Jika muncul Succesful maka settingan anda berhasil

Selamat mencoba!!!!!!!!!!

Akses internet secara bersama bisa semakin asyik, jika ada satu pc atau laptop yang dapat dijadikan router. Dengan bayar satu account bisa untuk bareng-bareng. Router merupakan sebuah perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan antara sebuah jaringan dengan jaringan lain (bisa berupa internet). Membuat router tidak sulit, dan tidak mahal. Dengan asumsi bahwa dalam satu group jaringan telah terbentuk, tinggal satu langkah yaitu memilih satu PC/Laptop sebagai router.
Pada tulisan ini mengulas pembuatan router yang menggunakan PC (Personal Computer) atau Laptop. Software yang digunakan untuk membuat router memilih Ubuntu, karena asumsinya banyak digunakan pada laptop atau PC.
Laptop biasanya sudah ada Port Lan Card, dan perangkat WiFi, maka dianggap ada dua perangkat jaringan dan sudah cukup untuk membuat router.
Syarat PC untuk router harus memiliki 2 LAN Card atau 2 device yang digunakan untuk koneksi jaringan, satu untuk dihubungkan dengan Internet dan yang satunya untuk jaringan internal. PC / Laptop (PC/L) tadi sebagai penghubung antara jaringan internal dengan jaringan internet.
Jika kedua LAN Card sudah terpasang, maka langkah selanjutnya yaitu:
1. Setup Device (LAN CARD)
2. Konfigurasi Router
1. SETUP DEVICE (LAN CARD)
Untuk sambung ke Internet, disetting seperti yg sudah dilakukan. Yang satunya yang akan digunakan untuk menghubungkan jaringan internal ke internet.

#***** perintah ****
root@mdin: sudo vim /etc/network/interfaces
#******* setting device ***********
auto lo
iface lo inet loopback
# The primary network interface
# eth1 >> “ Jaringan Lokal “
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.0.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.0.0
broadcast 192.168.0.255
# eth2 >> “ Koneksi ke Internet “
auto eth2
iface eth2 inet static
address 102.168.1.5
netmask 255.255.255.0
network 102.168.1.0
broadcast 102.168.1.255
gateway 102.168.1.254
#*********** restart netwoking **************
root@mdin: sudo /etc/init.d/networking restart
* Reconfiguring network interfaces… [ OK ]
#********** mencek apakah setup sudah betul *********
root@mdin: ip addr
root@mdin: ifconfig
#**********mencek apakah koneksi internet lancar *********
root@mdin: ping google.com
2. KONFIGURASI ROUTER
#*************** Edit file sysctl.conf *****************
root@mdin: sudo nano /etc/sysctl.conf
#*************** Isi file sysctl.conf *****************
# *** asal: net.ipv4.conf.default.forwarding=0
# *** diubah menjadi :
net.ipv4.conf.default.forwarding=1
# **** simpan & keluar: ctrl+x
# *************** Edit file ip_forward ******
root@mdin: echo “1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
# *************** proses routing dr eth2 ke eth1 *****
root@mdin: sudo /sbin/iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.0.0/255.255.255.0 -
d 0/0 -j MASQUERADE
—————————————————– akhir konfigurasi ——————————-
Dah.. selesai proses setting pc router.
Bisa dites dari jaringan lokal, setting IP di PC dalam jaringan lokal yaitu:
address 192.168.0. XY (XY=antara 2 s.d. 254)
netmask 255.255.255.0
Gateway 192.168.0.1
DNS 192.168.0.1
TAMBAHAN agar Router otomatis bekerja:
Jika ingin PC router dapat berfungsi secara otomatis pada saat direstart maka perlu
ditambahkan setting sbb:
#******************* setting permanent **************
root@mdin: sudo nano /etc/rc.local
# ** Hapus exit=0 dan ganti dg script berikut ****
echo “1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
/sbin/iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.0.0/255.255.255.0 -d 0/0 -j
MASQUERADE
# *** simpan rc.local ***********
# *** testing, dengan di reboot PC/L ***********
root@mdin: sudo reboot
#********************** selesai *********************

Membuat router bukan sesuatu yang sulit tetapi juga tidak bisa instant. Dengan kesenangan dan semangat agar dapat dapat berbagi dengan teman , maka router dapat menjadi penolong.
Itu pengalaman dan semoga bemanfaat…. selamat mencoba menjadikan Laptop / PC
Anda sebagai router… semoag berhasil.

Rabu, 26 Mei 2010

Struktur Network

Struktur Network

Sebelumnya, saya akan memberikan gambaran mengenai struktur jaringan yang telah saya buat di rumah. Koneksi Internet didapatkan dari modem yang terhubung dengan komputer pertama di lantai 1 dengan kabel UTP. Koneksi ini kemudian akan disebarkan dengan menggunakan wireless pada komputer pertama. Komputer pertama dalam hal ini akan menjadi access point. Komputer kedua mendapatkan sinyal dari komputer pertama dan dengan melalui komputer tersebut dapat terkoneksi dengan Internet. Dalam tulisan ini, saya menggunakan sistem operasi Windows XP pada kedua komputer.

Langkah pertama adalah membagi koneksi Internet pada komputer pertama. Koneksi ini didapatkan melalui kabel UTP ke Ethernet dari komputer pertama. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Buka Control Panel >> Network Connections
  2. Pada jendela Network Connections, carilah koneksi yang terhubung dengan Internet. Pada kasus saya, yang terhubung dengan Internet adalah koneksi WAN Miniport (PPPOE).
  3. Buka jendela Properties dari koneksi tersebut dan masuklah ke tab Advanced
  4. Pada tab Advanced, berilah tanda contreng pada pilihan “Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection
    Allow Internet sharing

    Allow Internet sharing

  5. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Selanjutnya, kita akan membuat koneksi wireless pada komputer pertama. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Pada jendela Network Connections, bukalah jendela Properties dari wireless device
  2. Pada jendela Properties, bukalah tab Wireless Networks. Klik Add pada bagianPreferred networks
  3. Pada jendela yang muncul (Wireless network properties), masukkan Network name (SSID) sesuai dengan keinginan. Jika anda menginginkan agar koneksi ini tidak bisa dipakai oleh sembarang orang, berikan Network Authentication danData Encryption yang diinginkan. Karena saya hanya memakainya di rumah, saya tidak akan menggunakan fasilitas ini
    Set Network name (SSID)

    Set Network name (SSID)

  4. Klik OK jika sudah selesai. Koneksi wireless yang baru saja dibuat akan muncul bagian Preferred networks
  5. Bukalah tab General dan pilihlah Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties
  6. Pada jendela ini, kita akan mengatur IP address untuk wireless device. Berilah tanda pada “Use the Following IP address” dan masukkan 192.168.0.1 sebagai IP address dan 255.255.255.0 sebagai subnet mask
  7. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Sampai pada tahap di atas, komputer pertama telah siap menjadi access point. Hidupkanwireless device pada komputer pertama dan kita akan lanjutkan ke komputer kedua.

  1. Pada komputer kedua atau komputer klien, bukalah Network Properties
  2. Pada jendela ini, bukalah jendela Properties pada wireless device dan masuklah ke tab General
  3. Pada tab General, pilihlah Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties
  4. Pada jendela yang muncul, kita atur IP address komputer kedua. Berilah tanda pada“Use the Following IP address” dan masukkan 192.168.0.2 sebagai IP address,255.255.255.0 sebagai subnet mask, dan 192.168.0.1 sebagai Default Gateway. Pemberian IP address sebenarnya bebas, asal tidak keluar dari range subnet mask yang telah diberikan (untuk hal ini perlu penjelasan yang lebih lanjut). Pada bagian DNS server addresses, masukkan 192.168.0.1 sebagai Preferred DNS server
    Setting IP Address

    Setting IP Address

  5. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan kedua komputer dengan wireless. Berikut adalah langkah-langkahnya.

  1. Buka jendela Wireless Network Connection
  2. Carilah wireless network yang telah dibuat sebelumnya
    Koneksi ke wireless

    Koneksi ke wireless

  3. Pilih dan klik Connect

Setelah kedua komputer tersambung, jika berhasil, maka komputer kedua akan bisa mengakses Internet melalui komputer pertama. Jika belum berhasil, cobalah ulangi langkah di atas.




Router Wi-Fi D-Link

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internetmenuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.


Fungsi

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).


Analogi Router dan Switch

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memilikialamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut denganinternetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengankabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnyatelekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, routeryang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

  • static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
  • dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Router versus Bridge

Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, routerberjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakniMAC address.

Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankanprotokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkanbandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita keinternet.



Bila anda sering merangkai jaringan atau menggunakan suatu jaringan komputer, mungkin anda pernah dengar yang namanya Router, apakah itu? menurut guru-guru saya......


Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).



Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah:


Switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Jenis-jenis router


Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

* static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
* dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Router versus Bridge


Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.

Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.

Senin, 10 Mei 2010

SHARING SHARE DATA WINDOWS 7

Tujuan utama dari sharing ini adalah agar file / folder yang ada di komputer satu dengan yang lain yang masih dalam satu jaringan bisa di akses oleh user lain. Banyak sekali keuntungan jika kita share komputer dalam satu jaringan, termasuk salah satunya adalah kita tidak perlu kesana kemari untuk mengambil file yang ada di komputer lain.


Anda dapat membuka file yang ada di komputer lain dalam satu jaringan, hanya saja file tersebut harus berada di dalam sebuah folder yang telah di-share, berikut adalah langkah-langkah untuk Sharing Folder:

1. Klik kanan pada folder yang akan Anda share dalam jaringan.

2. Pilih Sharing and Security ...

3. Setelah muncul jendela properties, pilih Sharing.

4. Ceklist pada share this folder on the network.

5. Pada bagian Share name ketikkan nama folder pengenal di jaringan.

Sekarang Anda bisa mengakses folder yang telah Anda share tadi melalui komputer lain yang terkoneksi dalam satu jaringan dengan cara mengetikkan \\\nama_komputer_atau_ip_address\nama_folder pada address bar

Tujuan utama dari sharing ini adalah agar file / folder yang ada di komputer satu dengan yang lain yang masih dalam satu jaringan bisa di akses oleh user lain. Banyak sekali keuntungan jika kita share komputer dalam satu jaringan, termasuk salah satunya adalah kita tidak perlu kesana kemari untuk mengambil file yang ada di komputer lain.


Anda dapat membuka file yang ada di komputer lain dalam satu jaringan, hanya saja file tersebut harus berada di dalam sebuah folder yang telah di-share, berikut adalah langkah-langkah untuk Sharing Folder:

1. Klik kanan pada folder yang akan Anda share dalam jaringan.

2. Pilih Sharing and Security ...

3. Setelah muncul jendela properties, pilih Sharing.

4. Ceklist pada share this folder on the network.

5. Pada bagian Share name ketikkan nama folder pengenal di jaringan.

Sekarang Anda bisa mengakses folder yang telah Anda share tadi melalui komputer lain yang terkoneksi dalam satu jaringan dengan cara mengetikkan \\\nama_komputer_atau_ip_address\nama_folder pada address bar

Indahnya berbagi tapi bagaimana cara melakukan berbagi file untuk memudahkan anda bisa ikuti langkah berikut, tapi bagaimana jika pada windows berbeda berikuttutorial sharing file pda windows 7 dan windows vista, Pastinya langkah ini komputer sudah terhubung dalam satu jaringan.

Langkahnya pada windows 7 klik menu start dalam kolom pencarian ketik network and sharing center akan muncul jendela klik menu Change Advances Sharing Setting.


Pada jendela Change Advances Sharing Setting pastikan settinganya sebagai berikut scroll kebawah pada Password Protected Sharing anda turn off kan agar lebih memudahkan anda tanpa harus mengetikan password, kemudian klik Save Setting.



Beralih ke Windows vista untuk menyeting, Pada vista anda cari network kemudian klik kanan pilih properties akan muncul jendela sebagai berikut


Turn on pada Network Discovery, File Sharing, Public Folder Sharing, and Media Sharing. Untuk Password Protected Sharing anda off kan juga sama halnya pada setting-an pada wndows 7.

buka windows explorer pada windows 7 pilih icon network pada jendela ini pilih komputer windows vista network untuk melihat directory vista lalu klik muncul seperti ini.


Klik user dan browse file file yang ada dalam windows vista tersebut dan sebaliknya pada windows vista bisa melakukan browsing file pada directory windows 7.

Melakukan setting network shared folder in windows 7

Melanjutkan dari posting yang ini, kali ini saya akan menceritakan bagaimana langkah-langkah saya dalam membuat setting network shared folder di windows 7.

Langkah-langkah untuk melakukan penyettingan ini sebenarnya mudah saja :

  1. Buka network and sharing center
  2. Set advanced sharing setting di sebelah kiri atas
  3. Lalu pilih opsi enable network discovery, file sharing, public folder sharing untuk
  4. Lalu tinggal pilih folder mana yang akan dishare melalui windows explorer (klik kanan di folder, pilih sharing, dan aktifkan sharing)
  5. Voila ! Folder itu dan komputer yang dishare akan tampak di bagian network pada windows explorer.

Tampak mudah ? Tentu.

Sayangnya, memang hal yang tampak mudah ternyata dalam kenyataannya menjadi (sangat) sulit.

Settingan di atas tampak hanya berhasil apabila pengguna komputer hanya menggunakan komputer tersebut dengan cara ‘biasa’, setinggan koneksi pakai router, tidak pakai firewall tambahan, dll.

Sedangkan saya ? Untuk mengkoneksikan komputer dan netbook saya menggunakan kabel lan cross dengan menggunakan ip statik (ip cuma beda satu digit terakhir, subnet mask sama), kemudian untuk firewall menggunakan windows7firewall control yang benar-benar memberikan pilihan program apa saja yang boleh lewat (saya gak suka komputer saya memberikan data-data tanpa seijin saya). Disamping itu komputer saya juga terhubung ke internet via modem (yang berarti komputer saya memiliki multiple network, hal yang cukup membuat hal ini lebih rumit -_-)

Bila di data langkah per langkah inilah permasalahannya :

- Setting ip statik

Langkah pertama, karena langsung pakai kabel lan cross, tanpa router maka settingan ip diset statik. Pastikan settingan ip dan subnet mask benar. (cara paling gampang, set ip : xxx.xxx.xxx.xxy, (hanya berbeda di digit terakhir dan subnet mask 255.255.255.0)

- Coba ping – General Failure Error

Setelah ip diset, cek apakah bisa mengirim data dari komputer ke netbook dengan ping.

Masalah yang muncul pada ping biasanya adalah general failure error. Hal ini terjadi karena sistem tidak bisa mengirimkan paket ping karena diblok. Masalah ini biasa terjadi apabila menggunakan firewall tambahan seperti norton atau windows 7 firewall control. Pastikan program “general process service windows” dalam bentuk file scvhost bisa mengakses lokal.

Masalah lain yang bisa terjadi adalah destination host unreachable, hal ini karena tujuan tidak ditemukan. Masalah ini biasa selesai apabila langkah 4 telah dilakukan.

- Set shared folder

Set folder mana yang bisa dishare, cukup klik kanan di foldernya dengan windows explorer dan pilih share.

- Setting network yang berbeda

Nah, masih ingat change advanced share setting yang ada di bagian kiri atas di network and sharing centre ? Di situ perubahan setting dapat dilakukan seperti network discovery, file sharing, dll. Yang penting dilihat di sini adalah windows membagi network dalam tiga jaringan, yaitu public, work, dan home. Kalau misal hanya terkoneksi pada satu komputer saja maka menganggap semua jaringan sebagai public tidak masalah (walau sebenarnya tidak disarankan). Apabila seperti saya, dimana komputer desktop terkoneksi dengan internet, maka sebagai akibatnya desktop saya akan sudah terkoneksi kepada sebuah jaringan public. Apabila saya menset enable file sharing di public, tentu akan menimbulkan potensi bahaya keamanan.

Oleh karena itu, sebaiknya yang dilakukan adalah menset file sharing hanya pada home saja. Akan tetapi, hal ini menimbulkan masalah baru, dimana network baru dengan cable cross yang telah dibuat antara netbook dan dekstop secara otomatis akan diset menjadi public network oleh windows 7 dan tidak ada pilihan bagaimana untuk merubahnya kembali. xD

Setelah berkutat lama, akhirnya ketemu juga cara untuk mengakalinya. Dengan menggunakan komputer yang hanya terkoneksi pada network yang dimaksud saja (dalam hal ini netbook saya), buka windows eksplorer, lalu pilih network. Akan timbul notifikasi di atas dimana network discovery belum diaktifkan (tentu saja, karena jaringan masih dalam bentuk public). Klik notifikasi itu, dan akan muncul pilihan yaitu no, jangan aktifkan file sharing untuk public, dan yes, aktifkan file sharing untuk publik. Jangan pilih yang kedua, tetapi pilih yang pertama. Entah knapa windows akan mengubah jaringan yang terkoneksi sekarang, yaitu sebelumnya (unidentified network, public), secara otomatis menjadi work. (yang sampai sekarang saya tak tahu kenapa.. xD) Sekarang, mestinya public share pada komputer akan terdeteksi via netbook.

- Masalah pada tiap kali koneksi

Untuk tiap kali koneksi, biasanya akan butuh user dan password. Masukkan sekali saja dan pilih save agar secara otomatis terkoneksi. Sayangnya tiap kali mencopot kabel lan, permasalahan sebelumnya kembali muncul, sehingga setiap kali mencopot dan memasang kabel harus melakukan lagi langkah sebelumnya untuk membuat network yang terdeteksi menjadi public.

- Network shared folder sudah bisa dipakai. Give it a shot ! Works wonders with synctoy :)

Fiuuuh..

Akhirnya beres juga. Sebenarnya microsoft memberikan fitur yang lebih gampang untuk sharing, yaitu via homegroup. Sayangnya sampai sekarang saya masih belum bisa menset network yang saya punyai menjadi home. Mungkin nanti kalau saya masih penasaran saya akan coba lagi :D





Sabtu, 03 April 2010

LAN

Definisi: Sebuah jaringan area lokal (LAN) pasokan jaringan kemampuan untuk sekelompok komputer dalam jarak dekat satu sama lain seperti di gedung perkantoran, sekolah, atau rumah. A LAN is useful for sharing resources like files, printers, games or other applications. LAN adalah berguna untuk berbagi sumber daya seperti file, printer, permainan atau aplikasi lainnya. A LAN in turn often connects to other LANs, and to the Internet or other WAN . Sebuah LAN pada gilirannya sering terhubung ke LAN lain, dan ke internet atau WAN .

Sebagian besar jaringan area lokal dibangun dengan hardware yang relatif murah seperti Ethernet kabel, adapter jaringan, dan hub. Wireless LAN and other more advanced LAN hardware options also exist. Wireless LAN dan LAN opsi lain yang lebih maju hardware juga ada.

Jaringan wilayah lokal (bahasa Inggris: local area network biasa disingkat LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fihotspot. biasa disebut

Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.

Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
  2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
  3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.


Macam-macam topologi jaringan pada komputer

Topolgoi Bus

Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

* Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau no.


Topologi Star/Bintang

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Kelebihan

* Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
* Tingkat keamanan termasuk tinggi.
* Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
* Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

Kekurangan

* Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

Topologi Ring/Cincin

Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.

Topologi Mesh

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

Topologi Tree

Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat

Topologi Linier

Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.

Tipe konektornya terdiri dari

1. BNC Kabel konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
2. BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bus.

Keuntungan dan kerugian dari jaringan komputer dengan topologi linier bus adalah :

* Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
* Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.

Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.

Tipe konektornya terdiri dari

1. BNC Kabel konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
2. BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bus.

Keuntungan dan kerugian dari jaringan komputer dengan topologi linier bus adalah :

* Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
* Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.